Pada masa lalu, rute utama yang menghubungkan kawasan rantau (Kota Padang) dengan darek (Pedalaman Minangkabau) adalah jalur yang pernah ditempuh Raffles pada tahun 1818 untuk menuju Pagaruyung melalui kawasan Kubung XIII di Kabupaten Solok sekarang. Saat ini ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain di Sumatera. Jalan ke utara menghubungkan kota ini dengan Kota Bukittinggi, dan di sana bercabang ke Kota Medan dan Pekanbaru. Terdapat pula cabang jalan di dekat Lubuk Alung ke arah Kota Pariaman. Jalan ke timur menuju Kota Solok yang tersambung dengan Jalan Raya Lintas Sumatera bagian tengah. Sebelumnya, di Arosuka terdapat persimpangan menuju Kota Jambi melalui Kabupaten Solok Selatan. Jalan ke selatan yang menyusuri pantai barat Sumatera menghubungkan Kota Padang dengan Kota Bengkulu melalui Kabupaten Pesisir Selatan.

Penemuan cadangan batubara di Kota Sawahlunto mendorong Pemerintah Hindia Belanda membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui Kota Padang Panjang sekarang, yang diselesaikan pada 1896. Jalur kereta api ini juga menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain seperti Kota Pariaman, Kota Solok, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jaringan Komuter Padang-Pariaman menggunakan kereta api Sibinuang, jalur Indarung-Bukitputus untuk pengangkutan semen ke pelabuhan, serta jalur Pulau Aie-Bandara menggunakan kereta api Minangkabau Ekspres.

Terminal Regional Bingkuang (TRB) di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999 untuk menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama. Setelah gempa tanggal 30 September 2009 dan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, TRB dialihfungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Terminal Anak Air mulai beroperasi pada tahun 2021 untuk melayani bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, mikrolet, dan taksi. Sementara saat ini di pusat kota masih dapat ditemukan bendi (sejenis kereta kuda), sedangkan ojek biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota. Pada awal tahun 2014, pemerintah mulai mengoperasikan bus massal Trans Padang. Dari enam koridor yang dirancang untuk sistem transportasi ini, baru dua koridor yang beroperasi yaitu rute Pasar Raya-Lubuk Buaya (batas kota) dan rute Anak Air-Teluk Bayur.

Kota Padang memiliki beberapa kawasan pelabuhan. Tercatat sejak tahun 1770 diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas per tahunnya. Pelabuhan Muara melayani transportasi laut bagi kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari Kabupaten Kepulauan Mentawai dan kawasan sekitarnya. Sementara itu, Pelabuhan Teluk Bayur melayani pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun 1892 dengan nama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan tersebut dikelola oleh PT Pelindo II. Selain itu juga terdapat Pelabuhan Bungus yang tediri dari pelabuhan perikanan samudera (PPS) yang dikelola oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan dan pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan.

Sampai tahun 2005, Bandar Udara Tabing melayani perhubungan udara Padang dengan kota-kota lain. Bandar udara ini tidak dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, dan karena itu tidak dapat mengimbangi naiknya jumlah calon penumpang. Pengembangannya terbatas karena posisinya yang terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariak. Maka tanggal 23 Juni 1999 ditetapkan lokasi baru pengganti bandar udara ini. Dengan selesainya pembangunan Bandar Udara Internasional Minangkabau di Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman, penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut. Penerbangan domestik yang dilayani saat ini yakni ke seluruh kota besar di Sumatera (kecuali Banda Aceh dan Pangkal Pinang), seluruh kota besar di Jawa (kecuali Semarang), dan satu kota di Sulawesi yaitu Makassar. Sementara untuk pernerbangan internasional saat ini yakni ke Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah (haji) dan Madinah (umrah). (ar).